Wasiat Khutbah Terakhir Baginda Besar Kita Nabi Muhammad SAW
Assalamualaikum wr wb
Mabrur Mandiri Travel Umroh Murah Surabaya – Sebuah pesan atau wasiat dari Pemimpin Besar bagi seluruh umat manusia ini telah memberikan banyak kita kekuatan dalam perjuangan bersama membangun islam di muka bumi ini.
Al – Kisah Sebelum Nabi Muhammad SAW Wafat
Setelah dua bulan melaksanakan haji wada’ atau perpisahan, kondisi tubuh Rasulullah SAW terus melemah. Bahkan nabi memerintahkan Abu Bakar Ash-shidiq untuk menggantikannya sebagai imam salat.
Empat hari sebelum wafat, kondisi nabi kembali pulih. Nabi kemudian menyucikan diri, dan pergi salat zuhur berjamaah di masjid bersama para sahabat lain. Namun nabi tidak bisa berjalan sendiri, dia dipapah Abbas bin Abdul Mutholib dan Ali bin Abu Tholib.
Usai melaksanakan salat zuhur, nabi menyerukan kepada seluruh Muslimin untuk selalu berbuat baik kepada golongan Anshar, karena jasanya yang begitu besar kepada Islam. “Allah memberikan karunia kepada hambanya (nabi) satu pilihan, antara dunia dan akhirat. Dia memilih yang terakhir,” kata Nabi Muhammad.
Kondisi kesehatan nabi terus tidak stabil. Dalam sehari, terkadang nabi merasakan pergantian sakit dan sembuh seketika. Hingga Senin petang tanggal 12 Rabiul Awal 11 Hijriyah, di pangkuan Aisyah RA, nabi dikelilingi oleh Muslimin dengan raut muka sedih.
Dalam kondisi yang tiada berdaya, nabi terus mengucapkan kalimat istigfar kepada Allah SWT. Nafasnya tenang, sambil sesekali pandangannya mengarah ke seisi ruangan yang dipenuhi oleh kerabat dan para sahabat setianya.
Dengan suara lirih, bibir nabi bergerak berusaha menyampaikan beberapa kalimat kepada Muslimin yang berada di sekitarnya. “Tegakkanlah salat. Perlakukanlah para hamba sahaya dengan baik,” kata nabi.
Usai menyampaikan wasiatnya, nabi kemudian membasuh wajah dan tangannya berkali-kali. “Ya Allah, perkenankanlah aku bertemu dengan Teman yang maha tinggi,” lanjut nabi.
Innalillahi wa inna ilaihi roojiuun, seluruh ruangan tempat nabi berbaring tiba-tiba dipenuhi oleh luapan air mata kesedihan. Dengan tenang, ruh Nabi Muhammad SAW kembali kepada Allah SWT. Seluruh Muslimin berkabung atas meninggalnya panutan sejati mereka.
Jenazah nabi kemudian dimandikan oleh Fadhl bin Abbas, Ali bin Abu Thalib, usman bin Zaid. Esoknya, nabi dimakamkan di dalam rumah Aisyah binti Abu Bakar Ash-shidiq, tempat nabi terakhir menghembuskan nafasnya.
9 ZULHIJJAH TAHUN 10 HIJRAH, DI LEMBAH URANAH, GUNUNG ‘ARAFAH
“Wahai manusia dengarlah baik-baik apa yang hendak ku katakan !!! Aku tidak mengetahui apakah aku dapat bertemu lagi dengan kamu semua selepas tahun ini. Oleh itu dengarlah dengan teliti kata-kataku ini dan sampaikanlah ia kepada orang-orang yang tidak dapat hadir di sini pada hari ini.
Wahai manusia, sepertimana kamu menganggap bulan ini dan kota ini sebagai suci maka anggaplah jiwa dan harta setiap orang Muslim sebagai amanah suci. Kembalikan harta yang diamanahkan kepada kamu kepada pemiliknya yang berhak.
Janganlah kamu sakiti sesiapa pun agar orang lain tidak menyakiti kamu pula. Ingatlah bahwa sesungguhnya kamu akan menemui Tuhan kamu dan Dia pasti akan membuat perhitungan atas segala amalan kamu. Allah telah mengharamkan riba’, oleh itu segala urusan yang melibatkan riba’ hendaklah dibatalkan mulai sekarang.
Berwaspadalah terhadap syaitan demi keselamatan agama kamu. Dia telah berputus asa untuk menyesatkan kamu dalam perkara-perkara besar maka berjaga-jagalah supaya kamu tidak mengikutinya dalam perkara-perkara kecil.
Wahai manusia, sebagaimana kamu mempunyai hak atas para isteri kamu, mereka juga mempunyai atas kamu. Sekiranya mereka menyempurnakan mereka ke atas kamu maka mereka juga berhak untuk diberi makan dan pakaian dalam suasana kasih sayang.
Layanilah wanita-wanita kamu dengan baik! dan berlemah lembutlah terhadap mereka kerana sesungguhnya mereka adalah teman dan pembantu kamu yang setia. Dan hak kamu ke atas mereka ialah mereka sama sekali tidak boleh memasukkan orang yang kamu tidak sukai ke dalam rumah kamu dan dilarang melakukan zina.
Wahai manusia, dengarlah bersungguh-sungguh kata-kataku ini. Sembahlah Allah, dirikanlah solat lima kali sehari, berpuasalah di Bulan Ramadhan, tunaikanlah zakat dan harta kekayaan kamu dan kerjakanlah ibadah haji sekiranya mampu.
Ketahuilah bahwa setiap Muslim adalah saudara kepada Muslim yang lain. Kamu semua adalah sama; tidak ada seorang pun yang lebih mulia dari yang lainnya kecuali dalam taqwa dan amal soleh.
Ingatlah bahwa kamu akan mengadap Allah pada suatu hari untuk dipertanggungjawabkan atas segala apa yang telah kamu lakukan. Oleh itu, awasilah tindak-tanduk kamu agar jangan sekali-kali kamu keluar dari landasan kebenaran selepas ketiadaanku.
Wahai manusia, tidak ada lagi Nabi atau Rasul yang akan datang selepasku dan tidak akan lahir agama baru. Oleh itu wahai manusia, nilailah dengan betul dan fahamilah kata-kataku yang telah disampaikan kepada kamu.
Sesungguhnya aku tinggalkan kepada kamu dua perkara yang sekiranya kamu berpegang teguh dan mengikuti kedua-duanya niscaya kamu tidak akan tersesat selama-lamanya. Itulah Al-Quran dan Sunnahku.
Hendaklah orang-orang yang mendengar ucapanku ini menyampaikannya pula kepada orang lain dan hendaklah orang yang lain itu menyampaikannya pula kepada orang lain dan begitu seterusnya.
Semoga orang yang terakhir yang menerimanya lebih memahami kata-kataku ini dari mereka yang mendengar terus dariku. Saksikanlah Ya Allah, bahawasanya aku telah sampaikan risalah-Mu kepada hamba-hamba- Mu. “
Semoga Artikel ini dapat bermanfaat buat pembelajaran kita semua khususnya umat islam.
(Baca Juga : PAKET HEMAT UMROH MURAH SURABAYA )
Demikianlah Wasiat Khutbah Terakhir Baginda Besar Kita Nabi Muhammad SAW oiya, mengingatkan Masih ada PROMO Paket UMROH MURAH untuk keberangkatan Umroh Bisnis Murah 2017
Dan apabila Bapak atau Ibu berkenan untuk bersilaturahmi bisa mengunjungi
Head Office :
Wisma Pagesangan Raya No. 89 Surabaya
(Selatan Masjid Agung Surabaya)