Pasukan Pertama Umat Islam Pimpinan Hamzah bin Abdul Muthalib

Hamzah bin Abdul Muthalib radhiallahu ‘anhu adalah paman Nabi ﷺ. Ia juga menjadi saudara sepersusuan Nabi karena sama-sama disusui oleh Tsuwaibah, budak dari Abu Lahab bin Abdul Muthalib. Kemudian di masa Islam, Hamzah memimpin pasukan pertama kaum muslimin menuju wilayah Saef al-Bahr.

Izin Berperang

Merupakan kebiasaan orang-orang Quraisy bertandang ke Syam untuk melakukan perdagangan. Dalam perjalanan pulang-pergi ke Syam, kafilah Quraisy membawa serta tokoh-tokoh dan sebagian pasukan untuk menjaga mereka. Siapa sangka, jalur dagang menuju Syam yang biasa mereka lewati sekarang telah menjadi negeri hijrahnya Muhammad ﷺ dan sahabat-sahabatnya. Tentu Nabi ﷺ dan para sahabat punya urusan tersendiri dengan mereka.

Nabi ﷺ memandang ini adalah sebuah kesempatan. Beliau berencana mencegat mereka. Menyita barang-barang dagang berharga yang mereka bawa. Melemahkan dan menghinakan mereka. Sebagai balasan atas permusuhan dan peperangan yang mereka kobarkan sejak di Mekah. Mereka mengeluarkan umat Islam dari sana. Merampas harta dan rumah-rumah yang dimiliki kaum muslimin. Serta mencegah Nabi ﷺ menyebarkan Islam, risalah yang Allah ﷻ perintahkan. Nabi ﷺ pun memohon kepada Allah ﷻ agar diberikan izin untuk berperang (Muhammad Abu Syuhbah dalam as-Sirah an-Nabawiyah ‘ala Dhaw’i al-Quran wa as-Sunnah, 2/67).

Allah ﷻ pun menurunakn firman-Nya,

أُذِنَ لِلَّذِينَ يُقَاتَلُونَ بِأَنَّهُمْ ظُلِمُوا ۚ وَإِنَّ اللَّهَ عَلَىٰ نَصْرِهِمْ لَقَدِيرٌ

“Telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi, karena sesungguhnya mereka telah dianiaya. Dan sesungguhnya Allah, benar-benar Maha Kuasa menolong mereka itu.” (QS:Al-Hajj | Ayat: 39).

Diutusnya Pasukan

Atas izin Allah ﷻ pasukan iman berangkat menggetarkan barisan shaf kaum musyrikin. Rasulullah tahu, kafilah Quraisy membawa harta dan barang dagang yang banyak dalam perjalanan pulang dari Syam menuju Mekah. Kafilah ini dijaga oleh 300 orang pasukan berkuda Quraisy. Dan dipimpin oleh Abu Jahal bin Hisyam. Rasulullah ﷺ mengutus 30 orang mujahid yang dipimpin oleh Singa Allah, Hamzah bin Abdul Muthalib radhiallahu ‘anhu. Tak ada seorang pun dari kalangan Anshar dalam pasukan tersebut. Semuanya dari Muhajirin.

Pada Bulan Ramadhan, tahun pertama hijrah, pasukan pertama itu berangkat.  Atas perintah Nabi ﷺ mereka berjihad di jalan Allah. Kaum muslimin mengibarkan bendera putih yang dibawa oleh Abu Murstid Kinaz bin al-Hushain al-Ghanawy radhiallahu ‘anhu.

Pasukan ini bergerak cepat menuju tepi Laut Merah. Kemudian, dua pasukan bertemu di daerah Kabilah Juhainah. Saat mereka tengah berhadap-hadapan dan bersiap untuk perang, salah seorang tokoh kabilah Juhainah mendamaikan kedua pasukan tersebut.

Hasil Pencegatan

Meskipun tidak terjadi kontak senjata, tapi aksi militer yang dilakukan kaum muslimin berhasil mengirimkan sinyal kepada orang-orang musyrik Mekah. Dan ini sangat penting bagi negara baru Madinah. Orang-orang Quraisy mulai merasakan cemas. Mata mereka menyaksikan sendiri bahaya yang menghadang di jalur dagang mereka. Dan tentu sangat membahayakan perekonomian mereka.

Sementara bagi umat Islam, mereka mendapatkan hasil yang positif. Moral mereka meningkat. Muncul rasa percaya diri setelah berhasil menimbulkan luka psikologis terhadap musuh. Inilah kali pertama mereka berhadap-hadapan dengan orang-orang musyrik Mekah yang dulu menindas mereka.

Ketika tiba di Mekah, Abu Jahal mengatakan, “Wahai orang-orang Quraisy, sesungguhnya Muhammad telah sampai di Yatsrib (Madinah) dan telah mengirimkan sinyalnya. Ia ingin agar kalian ditimpa suatu hal. Hati-hatilah kalian melintasi jalannya (wilayahnya). Jangan kalian dekati, karena dia bagaikan singa yang berbahaya. Dia sangat mara pada kalian. Menjauhlah sebagaimana onta takut digigit dhab. Demi Allah, sungguh dia punya sihir. Aku tidak melihatnya dan para sahabatnya kecuali disertai setan-setan. Kalian tahu sendiri bagaimana permusuhan Ibni Qilah (kiasan untuk Aus dan Khazraj). Ia adalah musuh yang meminta tolong pada musuh.”

Saat dialog mereka ini sampai ke telinga Rasulullah ﷺ, beliau membantah ucapan keji Abu Jahal itu. beliau ﷺ mengatakan, “Demi  Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, aku akan memerangi mereka, akan menguasai mereka, dan mendakwahi mereka. Sesungguhnya aku ini adalah rahmat dari Allah ﷻ. Aku tidak akan wafat sampai Allah menangkat agama ini. Aku memiliki lima nama. Aku adalah Muhammad, Ahmad. Aku adalah al-Mahi (penghapus) yang dengan perantara diriku Allah hapus kekufuran. Aku adalah al-Hasyir (pengumpul). Nanti manusia dikumpulkan di hadapanku. Dan aku adalah al-‘Aqib.” (HR. Muslim).

Sumber : http://kisahmuslim.com/

===============================================================

Demikian seputar kisah – kisah sejarah peradaban Islam dan penggugah Iman kita yang bisa kami berikan, ikuti terus kisah – kisah inspirasi dari para Nabi dan Rasul, Sahabat Nabi, dan Tokoh – tokoh Muslim lainnya yang akan memberikan kita semangat yang baru dalam menapaki kehidupan ini, dan insya Allah dengan banyak membaca kisah – kisah muslim ini kita juga akan bersemangat untuk bisa segera mengunjungi Baitullah untuk beribadah Haji dan Umroh.
oiya, mengingatkan Masih ada PROMO Paket UMROH MURAH untuk keberangkatan November 2017, Januari s/d April 2018
untuk informasi lebih lanjut bisa menghubungi : 0857 4670 2013 (WA/SMS/Telp)
Dan apabila Bapak atau Ibu berkenan untuk bersilaturahmi bisa mengunjungi
Head Office :
Wisma Pagesangan Raya No. 89 Surabaya
(selatan Masjid Al Akbar Surabaya)
Telp. (031) 8275426 | 0851 0292 2772
Open chat
1
Klik Tombolnya Lagi